Tanpa disengaja buah beringin jatuh menimpa mata sang sahabat yang sedang tertidur hingga membuatnya bangun.
“Sahabat itu setelah terbangun kemudian berkata, ternyata tuhan itu maha adil. Andaikan buah beringin ini sebesar semangka, maka apa jadinya mataku ini bila tertimpa, mungkin saya telah mati.”
Hal ini juga diibaratkan seperti dirinya yang sempat digemborkan mencalonkan diri sebagai Gubernur.
“Mungkin kalau saya akan nyalon jadi gubernur, akan suatu hal yang akan terjadi pada diri saya yang kurang baik, maka semua itu kita ambil dalam satu hikmah dalam perjalanan hidup,” lanjutnya.
Sama dengan kalimatnya sebelumnya, Pathul Bahri mengaku hanya akan mengikuti alur Tuhan ke depannya.
Saat ini Pathul Bahri mengaku akan mengabdi dan mengikhtiarkan Lombok Tengah untuk periode selanjutnya.***