Anggota Komisi V menyoroti pentingnya dukungan psikologis dan sosial bagi para penerima manfaat, serta menekankan perlunya peningkatan sarana dan prasarana untuk menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi proses pemulihan.
Kemudian kunjungan Komisi V dilanjutkan ke Pusat Pelayanan Sosial Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Sasambo Matupa, Lombok Barat.
Pusat ini memiliki peran strategis dalam memberikan perlindungan bagi anak-anak serta pemberdayaan bagi penyandang disabilitas.
Komisi V mengapresiasi berbagai program inovatif yang dijalankan, seperti pelatihan keterampilan dan pendampingan sosial, yang bertujuan meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup para penerima manfaat. Namun, mereka juga mencatat beberapa tantangan, seperti kebutuhan akan tenaga profesional yang lebih banyak dan peningkatan aksesibilitas fasilitas bagi penyandang disabilitas.
Dari dua kunjungan tersebut, Komisi V melihat kedua pusat layanan tersebut masih memerlukan peningkatan sarana dan prasarana.

“Terutama dukungan psikologis dan sosial bagi para penerima manfaat,” ungkap Pantopo.
Karena menurut Komisi V, pusat layanan sosial memiliki peran strategis dalam memberikan perlindungan bagi anak-anak serta pemberdayaan bagi penyandang disabilitas.