[the_ad_group id="217"]

Pembangunan kesehatan di Kabupaten Lombok Timur menunjukkan kemajuan yang signifikan

Lombok Timur
Perkembangan kesehatan di Lombok Timur meningkat

KUPAS NTB – Perkembangan kesehatan di Kabupaten Lombok Timur menunjukkan kemajuan yang berarti, terutama dalam upaya pencegahan penyakit, peningkatan kualitas layanan kesehatan, pengendalian populasi, dan penanganan stunting.

Kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak yang terkait adalah kunci utama keberhasilan pembangunan kesehatan di wilayah ini.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Pj Bupati Lombok Timur, M Juaini Taofik saat berperan sebagai Inspektur Upacara Gabungan Bulan Februari OPD yang dilaksanakan pada Senin (17/2).

Santri Ponpes Al Bina Al Islamy Bebae Dalam Kediri toreh prestasi gemilang di ajang Kongres Dojo Yogyakarta

Acara yang diselenggarakan di halaman Kantor Bupati itu juga dihadiri oleh Plh. Sekda, Forkopimda, eselon II, serta ASN di wilayah Kabupaten Lombok Timur.

Pj Bupati menjelaskan bahwa pemerintah Kabupaten Lombok Timur terus berusaha meningkatkan mutu kesehatan masyarakat dengan pendekatan pencegahan.

Deteksi awal penyakit menjadi prioritas utama untuk penanganan yang lebih cepat dan efektif, serta menekan biaya kesehatan.

Pj Bupati Lombok Timur sebut Ponpes berperan dalam memajukan mutu pendidikan

“Sebanyak 35 puskesmas di seluruh Lombok Timur menawarkan layanan kesehatan tanpa biaya untuk masyarakat dengan cukup menunjukkan KTP atau KK. RSUD dr. R. Soedjono Selong juga terus berupaya meningkatkan kualitas layanan, baik dalam hal kuantitas maupun kualitas SDM, serta menambah perangkat penunjang kesehatan seperti Mammografi dan CT Scan 128 slice,” ujarnya.

Menurut data Total Fertility Rate (TFR) Lombok Timur tahun 2024, tingkat kelahiran di Lombok Timur sangat minim yaitu 2,42.

Ini menunjukkan keberhasilan program Pendewasaan Usia Perkawinan, ditandai dengan turunnya angka pernikahan perempuan di bawah usia 20 tahun dan meningkatnya partisipasi dalam KB.

Upaya pencegahan stunting juga menunjukkan hasil yang baik, dengan penurunan angka dari 16,18% pada tahun 2023 menjadi 15,91% pada tahun 2024.

“Salah satu langkah untuk mengatasi stunting adalah melalui Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). Inisiatif ini melibatkan kolaborasi masyarakat untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, tangguh, dan bebas dari stunting. Target Genting 2025 di Lombok Timur adalah 11.868 individu dari keseluruhan sasaran 24.551 individu, melibatkan berbagai pihak seperti OPD, NGO, Mitra, Perguruan Tinggi, BUMN, BUMD, dan masyarakat,” ujarnya.

Perlindungan terhadap perempuan dan anak adalah salah satu tanggung jawab pemerintah yang diimplementasikan melalui Dinas Kesehatan, RSUD Dr. R. Soedjono Selong, serta DP3AKB.

Usaha-usaha yang dilaksanakan meliputi peningkatan layanan kesehatan yang peka gender, pencegahan stunting, serta program-program perlindungan untuk anak.

“Pemerintah memahami bahwa sektor kesehatan merupakan kewajiban bersama. Harapan agar sinergisitas yang telah terbentuk bisa dipertahankan dan ditingkatkan demi tujuan pembangunan kesehatan yang lebih baik,” ujar Pj Bupati.

Selanjutnya, warga diingatkan untuk menjaga keluarga dan lingkungan dari demam berdarah, terutama saat musim hujan, dengan menerapkan gerakan 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur).

Bagikan
[the_ad_group id="218"]

Artikel Terkait