Ditambah lagi, di Pulau Sumbawa terdapat penyelenggaraan event Internasional serta memiliki destinasi pariwisata yang terus dikembangkan oleh Pemerintah Daerah.
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dipilih sebagai opsi tercepat yang bisa dilakukan oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTB untuk keberlangsungan pasokan listrik kedepan namun tetap menggunakan energi bersih sebagai salah satu upaya mendukung program Net Zero Emission (NZE) yang telah dicanangkan oleh Pemerintah.
“Kami senantiasa berkomitmen mendukung program pemerintah untuk transisi energi. Segala kebijakan PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTB tentunya akan memegang prinsip-prinsip tersebut,” ujar Djarwo.
PLTMG Sumbawa 2 ini direncanakan akan mulai beroperasi pada 2025. Sehingga sebagai salah satu bentuk mitigasi terhadap pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTB melakukan sewa mesin pembangkit dengan kapasitas 15MW yang bisa mulai beroperasi pada 2024.
“Pada 2024, terdapat event penting bagi bangsa Indonesia, sehingga PLN berkomitmen mengawal event tersebut dari sisi kecukupan pasokan listrik bagi seluruh pelanggan PLN di Pulau Sumbawa,” jelas Djarwo.
Ia juga memohon dukungan doa agar proses pemasangan dan penambahan pembangkit di Pulau Sumbawa bisa segera selesai dan dapat mulai mensuplai pasokan listrik.
“Kami mohon dukungan dan doa dari seluruh Masyarakat Pulau Sumbawa agar ikhtiar kita bersama ini bisa segera selesai dan tidak terkendala sesuatu yang berarti,” kata Djarwo.
Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, pada bulan Januari 2024 PLN mengeluarkan program Semarak Awal Tahun 2024 bagi pelanggan tegangan rendah yang ingin melakukan tambah daya cukup dengan membayar Rp202.400 dan melakukan pembelian/pembayaran listrik senilai minimal Rp50.000. Program ini akan berakhir pada 31 Januari 2024. ***