KUPAS NTB – Masyarakat Nusa Tenggara geger. Tiba-tiba beredar luas surat pemanggilan Komisi Pemberantasan Korupisi (KPK) terhadap Pj Gubernur NTB H Lalu Gita Ariadi, Msi., terkait kasus dugaan korupsi Walikota Bima H Muhammad Lutfi (HML).
Konon dalam surat pemanggilan KPK tersebut, termuat isi Pj Gubernur NTB Gita Ariadi diminta menghadap ke Penyidik KPK pada Senin 20 November 2023 pukul 10.00 wita hari ini.
Untuk didengar keterangannya sebagai saksi dalam penyidikan tindak pidana korupsi dan gratifikasi yang diduga dilakukan oleh tersangka Muhammad Lutfi selaku Walikota Bima Periode 2018-2023 terkait pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintahan Kota Bima.
Kabarnya, Pj Gubernur NTB Gita Ariadi diperiksa KPK terkait dengan izin terhadap salah satu perusahaan yang terlibat dalam kasus eks Wali Kota Bima Muhammad Lutfi.
Pj Gubernur NTB tersebut diperiksa dalam kapasitasnya saat menjabat Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB. Pasalnya, saat dugaan kasus korupsi dan gratifikasi terjadi, Gita Ariadi memang pernah menjabat Kepala DPMPTSP NTB.
Terkait hal ini, kepada wartawan Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri membenarkan pemanggilan ini.
“Dari informasi yang kami terima benar, tim penyidik KPK memanggil Lalu Gita Ariadi,” ungkap Ali Fikri Sabtu (18/11/2023).
Dijelaskan Ali Fikri, Pj Gubernur NTB itu akan diperiksa pada pagi ini Senin (20/11), sebagai saksi untuk tersangka Muhammad Lutfi.
“Beliau diperiksa sebagai saksi dalam perkara dengan tersangka ML selaku Wali Kota Bima dimaksud,” tambanya.
Selanjutnya, Ali Fikri berharap Plt Gubernur NTB akan kooperatif dan mau hadir sesuai jadwal yang ditentukan KPK.
Mengenai kehadiran Gita Ariadi di Kantor KPK hari ini, Kepala Biro Hukum Pemprov NTB Lalu Rudi Gunawan menjelaskan soal kebenaran pemanggilan Pj Gubernur NTB.
Namun Karo Hukum menegaskan jika Pj Gunernur NTB dipanggil hanya sebagai saksi saja.
“KPK membutuhkan keterangan beliau untuk melengkapi kelengkapan syarat yuridis formil,” ucap Rudi Gunawan kepada wartawan Minggu (19/11/2023).
Gunawan pun tak ingin berspekulasi soal pemanggilan Pj Gubernur NTB tersebut. Dia meminta seluruh pihak menunggu hasil pemanggilan resmi dari KPK.***