Iklan lotim

Tayang di masa tenang, film Dirty Vote diduga sebagai bentuk propaganda politik

Film Dirty Vote diduga jadi propaganda politik

KUPAS NTB – Film Dirty Vote tentu saja mencuri perhatian public usai penayangannya.

Film Dirty Vote disebut-sebut sebagai standar berfikir untuk memilih pasangan capres-cawapres periode ini.

Namun, justru beberapa orang berfikiran film Dirty Vote ini memiliki sisi yang tidak bisa dipercaya kredibilitasnya.

Sebelumnya, Film Dirty Vote mampu menarik perhatian masyarakat setelah beberapa waktu tayang.

Film Dirty Vote disebut-sebut sebagai film dan seri lain dari film Sexy Killer yang pernah tayang periode sebelumnya.

Tentunya ini menarik perhatian banyak orang termasuk para pengamat untuk memberikan komentar.

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin menyampaitan pendapatnya mengenai kemungkinan terjadi.

Ujang Komarudin menilai film Dirty Vote ini merupakan bentuk propaganda politik mendegradasi paslon tertentu.

Hal tersebut juga terjadi karena film ini ditayangkan pada masa tenang kampanye politik.

“Kelihatannya Film Dirty Vote ini ya dipublish sengaja di masa tenang, kelihatan untuk mendegradasi, untuk menghajar kubu yang lain, kelihatannya seperti itu,” kata Ujang Komarudin.

Bagikan

Artikel Terkait