Ia pun menyoroti kemungkinan godaan budaya dan lingkungan sosial di Jepang, seperti kebiasaan minum alkohol dan gaya hidup yang bebas, yang perlu dihadapi dengan bijak.
“Di Jepang, selain banyak pengetahuan, teknologi, dan etika kerja hebat, godaan juga banyak. Karena itu kalian harus bisa memilah dan menjaga diri. Ambillah yang baik. Jangan ikut-ikutan pada yang merusak,” ujarnya tegas.
Kepala Dinas juga menggarisbawahi betapa vitalnya teknologi serta pengetahuan sebagai “batu karang kehidupan” yang dapat membawa siapa saja menuju kesuksesan.
Saya harap para peserta dapat mencapai keberhasilan seperti para senior mereka yang sekarang sudah menjadi pemimpin bisnis bahkan bos di Jepang.
“Saya punya teman dari kampung, kini jadi operator alat berat di Jepang. Sudah 10 tahun tidak diizinkan pulang atau berhenti oleh pimpinan perusahaannya karena nemiliki performa luar biasa,”
“Dia dulu anak desa, kini hidup mapan, keluarganya dibangunkan perusahaan, dibeikan sawah dan rumah. Itu karena kerja keras dan ketekunan,” ceritanya.
Menutup sambutannya, Aryadi mengingatkan agar peserta tidak melupakan doa dan dukungan dari orang tua.
Ia membangkitkan semangat peserta agar memiliki kepercayaan diri saat menjalani wawancara selanjutnya.
“Jangan ragu. Katakan, saya bisa. Saya yakin saya sukses. Dan suatu saat, kalian akan kembali ke NTB sebagai inspirasi bagi generasi berikutnya,” kata Aryadi.
Di sisi lain, wakil dari IM Japan, Mr Kawahara, mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran program, termasuk jajaran Disnakertrans NTB, instruktur, panitia pelatihan, serta orang tua peserta yang hadir dalam momen yang penting ini.
“Pertemuan dengan orang tua ini sangat penting. Kami ingin agar para orang tua memahami program ini secara mendalam, sehingga bisa terus memberikan dukungan dan bimbingan, baik saat anak-anak mereka masih menjalani pelatihan tahap dua, maupun saat mereka sudah bekerja di Jepang nanti,” kata Mr. Kawahara.
Ia menyatakan bahwa ini adalah kali ketiga ia terlibat langsung dalam proses pertemuan dengan orang tua peserta di NTB.
Ia berpendapat bahwa NTB merupakan salah satu provinsi yang selalu aktif dan konsisten dalam mengirim calon peserta magang ke Jepang setiap tahunnya.
“Saya sudah tiga kali mendampingi kegiatan ini dan saya melihat bagaimana program magang di NTB terus berkembang setiap tahunnya,”
“Ini menjadi bukti bahwa semangat dan kerja keras seluruh pihak terus membuahkan hasil,” kata Kawahara.