KUPAS NTB – Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB menggelar debat ketiga Pilgub NTB pada Rabu (20/11/2024) malam di Hotel Lombok Raya, Mataram, termasuk pasangan Zul-Uhel.
Tema Debat Terbuka Kedua ini adalah “Sinergitas Pembangunan Pusat dan Daerah untuk Keutuhan NKRI”
Adapun enam subtema dalam debat tersebut nantinya yakni tentang plurarisme, seni budaya, demokrasi, sosial, pemuda dan olahraga, serta supremasi hukum.
Sebelum memasuki area debat, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur diwajibkan untuk mengikuti sesi wawancara awal dari station televisi.
Yang menarik adalah, Paslon Zulkieflimansyah-Suhaili Fadhil Thohir (Bang Zul-Abah Uhel) menyatakan siap menghadapi debat ketiga pemilihan gubernur (pilgub).
Bahkan bukan hanya debat, Paslon ini bahkan telah menyiapkan program kerja lima tahun ke depan untuk NTB.
Ketua Harian Pemenangan Wilayah Zul-Uhel, Heri Susanto, mengatakan Bang Zul-Abah Uhel telah menyiapkan data kinerja dan rencana kerja untuk lima tahun ke depan.
“Ada data yang sudah kami lakukan dan yang akan kami lakukan,” ungkap Heri yang mendampingi Bang Zul-Abah Uhel saat wawancara.
Heri mengeklaim Zul-Uhel merupakan paket lengkap untuk NTB. Sebab, calon petahana itu pernah menjabat sebagai anggota DPR untuk tiga periode.
Menurut Heri, beragam pengalaman itu akan memudahkan keduanya menjawab pertanyaan dari kompetitor dalam debat nanti malam. Bang Zul-Abah Uhel bisa menjelaskan apa yang sudah pernah lakukan.
“Jadi bukan bicara teori lagi, tapi bicara aplikatif,” tegas Heri.
Apa yang dikatakan Heri terbukti dalam setiap Debat. Bang Zul-Uhel menunjukkan tipe pemimpin yang sudah kenyang makan asam garam kehidupan politik dan birokrasi.
Setiap persoalan yang ditanyakan panelis selalu dijawab singkat, tepat dan teearah sesuai fakta yang terjadi. Paslon ini tak pernah menyebut janji, sebaliknya hanya hasil kerja atau prestasi yang diungkap.
Kemudian soal kepribadian seorang senior politik. Bang Zul terutama, sangat tenang selama debat ke tiga ini.
Jika calon lain kerap mempertontonkan aksi menyerang, Bang Zul malah terkesan selalu bercanda dan santai. Hal ini membuat masyarakat mengakui kelas Bang Zul sebagai politisi kawakan.***