Pj Bupati Lombok Timur pun mengungkapkan akan memulai program tersebut dengan dana Rp10 miliar.
“Tahun 2025, kita masukkan program ini ke Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), untuk tahap awal kita coba anggarkan Rp10 miliar,” lanjutnya.
Selain anggaran, M Juaini Taofik juga mengungkapkan siap memberikan pendampingan untuk menetapkan harga yang sesuai bagi produsen dan konsumen.
“Kita akan lakukan pendampingan dari hulu sampe hilir, dan membuat standar harga pembelian sehingga petani semangat untuk menanam,” katanya.
Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Kak Ofik ini berharap semua pihak bisa berkolaborasi dengan baik.
“Harus ada intervensi dari pemerintah dari TNI dan Polri, diatensi juga oleh Kejaksaan sehingga program ini bisa akuntabel,” katanya.
Mendengar hal tersebut, pada petani jagung tentunya menyambut antusias usaha yang dilakukan Pemkab Lombok Timur.
Karena hal ini juga, orang nomor satu di Lotim ini mendapatkan penghargaan dari BPJS Ketenagakerjaan.
Penghargaan itu langsung diberikan oada Kak Ofik di acara Paritrana Award Provinsi NTB Tahun 2024 dan Optimalisasi Universal Coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang diselenggarakan di Kota Mataram pada Rabu (8/5).
Pj Bupati Lombok Timur disebut sudah mengoptimalisasikan pencapaian dengan komunikasi dengan pihak BPJS.***