KUPAS NTB – Pj Bupati Lombok Timur menggandeng pihak peneliti Universitas Muhammadiyah Jakarta terkait masalah pekerja migran indonesia (PMI).
Pertemuan sekaligus pembahasan soal masalah ini dilakukan pada Senin (26/8) di kantor Bupati Lombok Timur.
Pihak peneliti yang menghadiri pertemuan tersebut adalah Dr Nani Nurani Muksin, Dr Oktavia Purnamasari, dan Jumail.
Pada kesempatan tersebut, Pj Bupati Lombok Timur, M Juaini Taofik, dan peneliti UMJ lebih lanjut membahas soal PMI Purna.
PMI Purna sendiri merupakan pekerja migran Indonesia yang sudah kembali ke kampung halamannya.
M Juaini Taofik mengatakan adanya hubungan antara isu penting yang harus diketahui PMI seperti stunting, perceraian, dan masalah keluarga.
Lombok Timur sendiri merupakan wilayah pengirim pekerja imigran terbanyak di Indonesia setelah Indramayu.
Oleh karena itu, Pemkab Lombok Timur berupaya untuk memberikan pembinaan agar purna PMI bisa berdaya saing ekonomi setelah pulang.
Apalagi Lotim memiliki banyak potensi yang bisa dimanfaatkan para purna PMI untuk pemberdayaan ekonominya.
“Oleh karena itu, solusi yang tepat adalah PMI perlu punya usaha sehingga setelah purna memiliki sumber ekonomi,” katanya.
Hal ini jugabyang mendorong Pemkab Lombok Timur bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) untuk melibatkan para PMI Purna.
“Selain itu, ada bantuan modal usaha kepada warga, termasuk para PMI purna beserta keluarganya dengan nama program Lombok Timur Berantas Rentenir Melalui Kredit Tanpa Bunga (Lotim Berkembang),” lanjutnya.
M Juaini Taofik juga mengatakan seharusnya masa ideal seorang PMI cukup 2 tahun saja untuk mencari modal usaha.
“Seyogianya PMI bekerja di luar negeri selama dua tahun untuk fokus mengumpulkan modal dan kembali ke tanah air menggunakan tabungannya untuk modal berwirausaha sekaligus mengembangkan ekonomi daerah asal,” katanya.
Oleh karena itu, Ketua Tim Peneliti UMJ Nani Nurani Muksin mengatakan penelitian yang dilakukan mereka sangat berkaitan erat dengan lemberdayaan PMI.
“Kami melihat komunikasi kelompok sangat penting dilakukan oleh para PMI purna sehingga mereka bisa bersinergi mengembangkan potensi lokal yang ada di wilayah Lombok Timur untuk dikembangkan menjadi sebuah usaha yang berkelanjutan dan mengedepankan green economy,” katanya.***