Sementara itu, Badarudin selaku Plt Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Lombok Timur, mengatakan bahwa menipisnya pasokan jagung disebabkan gagal panen di Kecamatan Jerowaru.
Seperti diketahui, Kecamatan Jerowaru merupakan wilayah penghasil jagung terbesar di Kabupaten Lombok Timur.
Badarudin juga menjelaskan bahwa gagal panen itu bisa mengurangi hasil panen jagung Lombok Timur sampai 12 ribu ton pada tahun 2024.
“Pada pertengahan Februari 2024, sekitar 4.045 hektare jagung di Jerowaru menderita gagal tumbuh akibat kekeringan yang ditimbulkan fenomena El Nino,” ujarnya.
Seperti diketahui, kelangkaan stok jagung di Lombok Utara pada Maret 2024 sudah diprediksi sejak Desember 2023 lalu.
Badarudin juga sempat mengatakan bahwa total luas areal tanaman jagung yang telah ditanami sejak Desember 2023 lalu total luas 4.625 hektar, 4.045 hektar dalam kondisi terancam gagal tumbuh.
Oleh karena itu, saat ini Pemerintah Kabupaten Lombok Timur tengah berusaha menjalin komunikasi dengan daerah-daerah di Sumbawa.
Baca Juga: Selamat! Lombok Timur jadi kandidat daerah dengan IPH tertinggi
Pemkab rencananya akan memenuhi stok jagung yang makin menipis dengan mendatangkan langsung dari Sumbawa.