Gita menyebutkan, Museum sebagai tempat belajar untuk mengetahui berbagai hal kebencanaan khususnya gempa, Museum tersebut juga akan menjadi pusat informasi dan edukasi bagi masyarakat tentang sejarah gempa di NTB, upaya mitigasi, dan langkah-langkah kesiapsiagaan.
“Kalau bisa kita menghasilkan sesuatu yang monumental. ila di Aceh ada Museum Tsunami maka sekiranya BPBD bisa menginisiasi Museum Kegempaan, bukan untukmenakut-nakuti masyarakat, akan tetapi dapat dijadikan sebagai tempat belajar untuk mengetahui berbagai hal tentang kebencanaan khususnya kegempaan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pangarso Suryotomo, mengatakan peluncuran buku berdamai dengan bencana sebagai refleksi enam (6) tahun lalu gempa besar di NTB.
Dirinya berharap buku tersebut bisa di jadikan role model sosial dalam mengedukasi masyarakat NTB.
“Peluncuran Berdamai dengan Bencana semoga menjadikan buku ini sebagai model sosial kita dalam mengedukasi masyarakat,” katanya.***