Dokter Marwan sempat menjelaskan kepada Kate Forbes, salah seorang wartawan perang di Gaza, melalui sambungan telepon.
Ketika tentara Israel menggeledah ruang bawah tanah rumah sakit. Kata dokter Marwan, Israel curiga dan menuduh pusat komando tentara HAMAS di bawah RS Al Shifa.
36 bayi prematur yang bertahan hidup memiliki berat badan 800 gram hingga 1,2 kilogram. Paling akhir dilahirkan baru berusia 28 minggu. Ada keanehan dalam tiap kelahiran di Palestina.
Sebagian besar perempuan Palestina melahirkan bayi kembar. Dan rata-rata berjenis kelamin laki-laki. Bayi-bayi yang dilahirkan berhasil tumbuh menjadi anak yang sehat meski hidup di tengah peperangan.
Di tengah kekacauan perang Israel – HAMAS, dokter Marwan mengaku tidak pernah kontak dengan orang tua atau wali dari bayi-bayi itu. Kerabat lain dari pemilik bayi juga tidak bisa ditemukan.
Dua bayi diantaranya ditemukan setelah terjadi penembakan. Kemudian dibawa ke rumah sakit. Empat bayi lainnya dilahirkan melalui sesar setelah ibunya meninggal.