Untuk itu, dukungan untuk Fornas VIII menjadi hajatan Komite olahraga masyarakat daerah (Kormida) NTB.
Pemerintah provinsi melibatkan project manager nasional sebagai panitia pelaksana mengingat skala event dan persiapan yang tinggal dua bulan. Gubernur berharap agar gelaran Fornas VIII tidak saja sukses diselenggarakan, tetapi tidak bermasalah.
Andika Monoarfa, Project Manager Fornas VIII NTB mengatakan, keterlibatannya untuk mengejar ketinggalan persiapan antara tuan rumah dan penyelenggara Kormi Nasional. Diantaranya perubahan jumlah event pertandingan, eksebisi dan lain lain secara administratif.
“Sejak Rakernas beberapa waktu lalu kita ketinggalan lima bulan persiapan, dan setelah Rakor ini kita tertinggal empat hari,” ungkapnya.
Karena itu, dirinya menginginkan agar panitia menerapkan teknis penyelenggaraan secara generik dan template, sembari tetap dalam prosesnya terjadi transfer pengetahuan.
Dijelaskannya, dengan menekankan adanya tanggung jawab kesuksesan Fornas VIII tetap berada di tangan project manager yang memastikan komitmen, dan kerja seluruh deputi penyelenggara sampai ke tuan rumah, setelah hand over teknis penyelenggaraan dilakukan.