Gubernur NTB juga menyampaikan akan memulai dari pembenahan dan penguatan birokrasi. Menurutnya, Provinsi NTB membutuhkan birokrasi yang ramping struktur, tetapi kaya fungsi.
Birokrasi yang sehat, nilai Gubernur, adalah yang memberikan ruang kepada personil-personilnya untuk mempersembahkan kemampuan terbaiknya.
“Birokrasi yang meritokratik, yang memberikan jaminan bahwa mereka yang terbaik akan berada di tempat terbaik,” tambah Gubernur NTB.
Di bidang Ketahanan Pangan, Gubernur NTB menyampaikan bahwa Provinsi NTB akan terus menjalankan fungsinya sebagai salah satu lumbung pangan nasional.
“Kita akan mendorong terbangunnya ekosistem-ekosistem industri berbasis pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan, dari hulu hingga hilir. hilirisasi di sektor ini bukan lagi opsi, tapi sebuah keharusan agar rakyat ntb bisa merasakan manfaatnya seluas mungkin. prinsipnya, apa yang dibudidayakan di tanah NTB harus dirasakan manfaat terbesarnya oleh rakyat NTB,” tegasnya.
Selanjutnya, NTB Menjadi Destinasi Wisata, akan fokus pada 2 hal, yaitu pertama terciptanya ekoisistem pariwisata berkelas dunia, penguatan konektivitas NTB dengan sumber-sumber wisatawan di luar NTB. Dan kedua, penguatan konektivitas antar destinasi di NTB. perbaikan standar fasilitas publik amenities, termasuk wc umum, klinik, alat transportasi, serta peningkatan kualitas kebersihan dan penanganan sampah.
Sementara itu, Gubernur NTB akan mendorong penguatan konsep MICE (Meeting, Insentive, Convensi, Event) yang nantinya dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan bukan hanya dengan mengandalkan kunjungan wisatawan ke destinasi yang ada yang sifatnya sangat musiman, akan tetapi dengan meningkatkan jumlah pertemuan, konvensi dan events, baik nasional, regional maupun internasional di seluruh wilayah NTB.

“Insya allah di bulan-bulan mendatang kita akan mulai mengadakan berbagai event besar nasional dan regional,” janji Gubernur NTB.