Salah satu inisiatif yang didukung di mana para pemimpin dan manajer diharapkan menjadi teladan dalam menerapkan K3. Pentingnya kepemimpinan yang memberi contoh dalam membangun budaya keselamatan kerja.
“Jika pemimpin memberi contoh yang baik, maka bawahan dan masyarakat akan mengikuti tanpa perlu banyak sosialisasi,” ungkapnya.
Dalam era digitalisasi, PLN juga terus berinovasi dalam penerapan K3. Salah satu upaya yang didukung adalah penggunaan teknologi seperti CCTV dan sistem peringatan otomatis untuk membantu mengingatkan pekerja jika ada kelalaian dalam penggunaan alat pelindung diri (APD).
“Teknologi ini memang sangat membantu, tetapi yang utama tetaplah komitmen, kesadaran, disiplin, dan keteladanan dalam menerapkan K3. Digitalisasi hanyalah alat bantu, bukan penentu,” tegasnya.
Tak lupa, Ia juga menambahkan bahwa pemerintah saat ini tengah berupaya meningkatkan efisiensi kerja, tidak hanya dalam sektor swasta tetapi juga dalam birokrasi pemerintahan. Program-program yang dijalankan harus benar-benar prioritas dan memiliki dampak nyata bagi keselamatan serta produktivitas tenaga kerja.
Sebagai penutup, Aryadi berharap agar PLN terus mempertahankan komitmennya dalam menerapkan budaya K3. Pemerintah juga siap untuk terus berkolaborasi dan memberikan bimbingan guna memastikan keselamatan kerja bagi seluruh pekerja.

“Membangun budaya keselamatan kerja membutuhkan proses yang berkelanjutan. Tidak bisa instan. Oleh karena itu, saya berharap PLN terus konsisten dalam upaya ini, tidak hanya untuk kepentingan perusahaan tetapi juga demi keselamatan karyawan, keluarga, dan masyarakat sekitar,” pungkasnya.