KUPAS NTB – Pj Bupati Lombok Timur, M Juaini Taofik menghadiri Rapat Koordinasi Daerah Pengendalian Inflasi minggu pertama November 2024 pada Senin (4/11).
Pj Bupati Lombok Timur didampingi Asisten Sekretaris Bidang Pembangunan Perekonomian dan sejumlah pimpinan OPD terkait.
Rakor tersebut dipimpin Menteri Dalam Negeri M Tito Karnavian dan digelar dalam format hybrid.
Menteri Dalam Negeri menyatakan acara dibuka dengan mengeluarkan serangkaian instruksi.
Apalagi di masa pemilu seperti ini, penekanannya adalah pada pengakuan bahwa kebutuhan dasar tersedia.
Ia meyakini, banyak calon yang memanfaatkan kebutuhan untuk menggalang simpati masyarakat dalam penyelenggaraan pilkada.
“Perlu kita waspadai, adanya, mungkin, calon-calon kepala daerah yang menggunakan instrumen sembako untuk bagi-bagi dan lain-lain. Karena kalau menggunakan uang takut money politic,beras diborong,” katanya.
Oleh karena itu, dia mengimbau para pemimpin daerah untuk mengecek dan memperkirakan stok di blog berdasarkan pasar dan dealer.
Jika barang habis, dapat segera didistribusikan.
Mendagri Tito tetap terlibat dalam implementasi kebijakan Pilkada dan berharap pemerintah daerah dapat memberikan pemahaman dan edukasi mengenai inflasi kepada pemimpin daerah.
Ia menemukan banyak pemimpin daerah yang tidak memahami inflasi.
Menurut BPS, tingkat inflasi bulan ke bulan (September hingga Oktober) sebesar 0,08%, tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2024 hingga Oktober 2023) sebesar 1,71%, dan tingkat inflasi tahun kalender (Oktober 2024 hingga 2023) sebesar 0,08%.
Hal ini disebabkan adanya tekanan deflasi dari sektor transportasi, yakni penyesuaian harga BBM nonsubsidi yang dilakukan Pertamina.
Terjadi penurunan sebesar 6-7% pada Pertamax, 8-9% pada Pertamax Turbo, dan 9-10% pada Dexlite dan Pertamina Dex.
Faktor lainnya adalah kenaikan harga pada kelompok makanan dan minuman, terutama disebabkan oleh penurunan produksi bawang merah.
Tren kenaikan harga emas global yang terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir juga mendorong kenaikan harga pada industri perawatan pribadi dan industri lainnya.***