Iklan lotim

Warga Bug-Bug Lingsar tumpah ruah saat Bunda Nanik turun lapangan, minta tim rapatkan barisan

Warga Dusun Bug-bug Desa Bug-bug Kecamatan Lingsar Lombok Barat tumpah ruah saat Hj Nanik Suryatiningsih (Bunda Nanik) turun lapangan Kamis (22/8) kemarin.

KUPAS NTB – Warga Dusun Bug-bug Desa Bug-bug Kecamatan Lingsar Lombok Barat tumpah ruah saat mendengar Hj Nanik Suryatiningsih yang biasa disapa Bunda Nanik turun lapangan Kamis (22/8) kemarin.

Bunda Nanik memang secara rutin turun ke lapangan demi mensosialisasikan paket calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat Nuavar Furqani Farinduan alias Farin dan Hj Khairatun Fauzan Khalid.

Kepada warga Dusun Bug-Bug, berpesan agar masyarakat memanfaatkan ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ini dengan sebaik-baiknya untuk memilih pemimpin yang benar-benar mampu membawa Lombok Barat maju dan sejahtera.

BACA JUGA:   Bunda Nanik yakinkan warga Batu Layar tentang pentingnya pemimpin yang cerdas untuk Lombok Barat

Itu sebabnya, sebelum menentukan pilihan, masyarakat harus mengenal dengan baik kualitas calon pemimpin yang akan dipilih, karena kualitas dan kecerdasan dari calon pemimpin tersebut menentukan nasib Lombok Barat 5 tahun ke depan bahkan seterusnya.

“Jangan asal memilih, karena nasib Lombok Barat ke depan dipetaruhkan dalam Pilkada November mendatang,” ucap Bunda Nanik kepada ratusan pemilih di Dusun Bug-bug.

Bunda Nanik juga mengungkapkan, dari kunjungannya ke beberapa dusun, banyak sekali mendengar keluhan masyarakat yang mengaku diintimidasi untuk memilih calon kepala daerah. Ada juga yang diiming-imingin sejumlah uang sebagai imbalan untuk memilih calon tertentu.

BACA JUGA:   Bunda Nanik yakinkan masyarakat Gerung jika Farin-Khairatun mampu membawa Lombok Barat lebih maju dan sejahtera

Bunda Nanik berharap masyarakat
Dusun Bug-Bug jangan terkecoh dengan dua model pendekatan tersebut. Karena hasilnya akan kembali berdampak pada dirik kita sendiri.

Bunda Nanik berharap masyarakat
Dusun Bug-Bug jangan terkecoh dengan dua model pendekatan tersebut. Karena hasilnya akan kembali berdampak pada dirik kita sendiri.

“Jika kita memilih dengan dibayar, itu artinya kita sudah menjual hak kita lima tahun ke depan kepada yang bayar. Jadi jika dia nanti terpilih, kita tidak lagi berhak menuntut dilayani maupun diberikan fasilitas,” ucap Bunda Nanik.

Bagikan

Artikel Terkait