Ia juga mengusulkan agar perpustakaan didesain sebagai ruang yang menyenangkan bagi anak muda—bukan sebagai tempat yang kaku dan membosankan.
“Buatlah perpustakaan menjadi tempat healing, tempat yang nyaman untuk belajar dan menemukan inspirasi, bukan sekadar ruang sunyi yang menakutkan,” tambahnya.
Sebagai penutup, acara dilanjutkan dengan pembagian buku untuk perpustakaan di seluruh kabupaten/kota di NTB, sebagai bentuk dukungan konkret dalam meningkatkan minat baca dan akses literasi masyarakat.***