“Indonesia ini negara besar. Kita harus mampu keluar dari middle income trap, kuncinya kita harus mampu menaikkan nilai tambah di dalam negeri di tengah gempuran resesi global, perang dagang, konflik geopolitik,” ujar Gibran.
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sudah baik karena dapat mengurangi penurunan angka pengangguran dan kemiskinan, serta mampu menurunkan ratio.
“Lalu apa agenda kita ke depan? Kita akan lanjutkan hilirisasi, bukan hanya hilirisasi tambang saja, tetapi juga hilirisasi pertanian, hilirasisi perikanan, hilirisasi digital, kita lanjutkan juga pemerataan pembangunan yang tidak lagi Jawa Sentris. Kita genjot terus ekonomi kreatif dan UMKM,” jelas Gibran.

Menurut Gibran, langkah-langkah tersebut dan 64 juta UMKM yang menyumbangkan 60 persen pendapatan Indonesia, maka akan terbuka 19 juta lapangan pekerjaan di Indonesia.
Gibran menjelaskan pemerataan pembangunan itu wajib, dengan pemberian investasi yang ada di luar Jawa terdapat 53 % dan pembangunan berkelanjutan, maka akan membuka titik pertumbuhan ekonomi baru, akses dan konektivitas, sekaligus lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
“IKN bukan hanya membangun bangunan pemerintahan, tetapi simbol pemerataan di Indonesia dan juga simbol transformasi pembangunan Indonesia,” ujar Gibran.