KUPAS NTB – Covid-19 varian JN.1 mulai menunjukkan keganasannya. Padahal varian JN.1 ditengarai tidak seganas serangan pertama kali munculnya kasus covid-19 di tanah air akhir Februari 2019 silam.
Meski peringatan tanda waspada digencarkan di tanah air terkait meluasnya kasus covid-19, pemerintah tidak menyatakan varian JN.1 tidak seganas serangan di awal pandemi covid-19 silam. Namun, secara perlahan varian jenis ini mulai menelan korban. Informasi terakhir, dua orang terinfeksi covid-19 varian JN.1 meninggal dunia di Batam, Kepulauan Riau. Konon, meninggalnya dua penderita covid-19 varian JN.1 ini terkonfirmasi komorbid.
Menurut Dinas Kesehatan setempat, dua pasien meninggal dunia setelah terinfeksi covid-19 seorang pria berusia 77 tahun dan 48 tahun. Kedua korban terinfeksi covid-19 varian JN.1 atau sublineage subvarian Omicron BA.2.86. Khusus Batam, terkonfirmasi sebanyak 8 orang dinyatakan terinfeksi covid-19 jenis varian ini. Kedunya korban meninggal dunia juga ditengarai memiliki penyakit bawaan atau komorbid.
“Dua pasien yang meninggal dunia memiliki penyakit bawaan atau komorbis. Yang berusia 77 tahun sudah dua kali vaksin dan yang usia 48 tahun satu kali vaksin,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Minggu 24 Desember 2023 kepada awak media yang menghubunginya via whatsapp.
Dari 8 kasus covid-19 di Batam, lanjut Didi, empat diantaranya dinyatakan sembuh. Dua pasien lainnya masih dalam perawatan intensif tim medis di rumah sakit rujukan penanganan kasus covid-19 di Kepulauan Riau. Keduanya memiliki riwayat kesehatan komorbid. Keduanya dirawat karena penyakit bawaannya itu.
Kementerian Kesehatan RI, terus melakukan sosialisasi ke masyarakat di Indonesia untuk menyelesikan vaksin hingga tahap booster. Masyarakat yang belum vaksin juga dianjurkan segera mendatangi pusat layanan kesehatan masyarakat untuk perlindungan terinfeksi covid-19. Layanan vaksin untuk masyarakat, tidak dipungut biaya alias gratis hingga akhir 2023 ini. Dan tahun depan, layanan vaksin akan dikenai biaya.