“Kunjungan ini akan menjadi momentum yang sangat penting bagi masyarakat dan pelaku UMKM di NTB, khususnya para pengrajin lokal kita untuk dapat lebih bersemangat dalam mengembangkan produksi, dalam berinovasi, dan dalam meningkatkan nilai produksi produk-produk UMKM kita,” ucap Sinta.
Menurutnya, pelaku UMKM adalah penjaga warisan budaya yang perlu diberdayakan secara berkelanjutan. Untuk itu, Dekranasda NTB bersama OPD terkait terus melakukan pendampingan, salah satunya melalui kunjungan kerja ke UMKM dan mendorong reaktivasi koperasi pengrajin.
Langkah konkret yang telah dilakukan antara lain pendampingan dan edukasi koperasi bersama Kementerian Koperasi pada 10 Juni lalu.
“Upaya ini menjadi bagian dari strategi pembangunan ekonomi kerakyatan yang inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan semangat kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam memberdayakan sektor UMKM secara lebih terstruktur,” ungkapnya.
Sinta berharap kolaborasi antara pusat dan daerah ini bisa menjadi titik awal peningkatan kualitas UMKM NTB agar mampu bersaing secara global.
“Menjadi awal dari kolaborasi yang lebih erat antara Dekranas pusat dan daerah, dalam mewujudkan UMKM yang naik kelas, modern, dan berdaya saing tinggi, serta berbasis kekuatan budaya dan kreativitas lokal. Kita berharap dalam lima tahun ke depan kita bisa membawa UMKM Provinsi NTB ini menjadi UMKM yang lebih makmur dan mendunia,” harapnya.