Dalam bincang santai bersama Didin Maninggara dari Tim GJI NTB pada Rabu 30 Oktober sore, Mamiq Karda mengawali dengan pemaparan singkat visi misi Zul-Uhel.
“Visi dan arah perjuangan Zul-Uhel dalam membangun NTB ke depan sudah banyak diakui berbagai pihak dengan meyakini akan lebih baik dari periode sebelumnya,” ucapnya.
Bang Zul maupun Abah Uhel, di mata lahir batin Miq Karda, begitu terang benderang kiprah kepemimpinannya dan rendah hati.
“Model kepemimpinannya merakyat karena dekat dengan rakyat. Komunikasi sosial kemasyarakatan kedua beliau menembus semua lapisan, khususnya warga masyarakat akar rumput, tanpa sekat,” ujarnya.
Cara atau gaya komunikasi sosial Zul-Uhel, disebutkannya mengena dan menyentuh hati warga yang dikunjungi.
Kemudian lanjutnya, secara khusus dan pribadi ia bersama timnya tiada henti menjalin hubungan dengan warga se Kabupaten Lombok Tengah yang menjadi wilayah tanggungjawabnya untuk menargetkan kemenangan Zul-Uhel minimal 67 persen pada Pilbup 27 November yang akan datang.
“Khusus Abah Uhel, masyarakat Lombok Tengah mendorong beliau maju di Pilgub mendampingi Bang Zul, karena memenuhi syarat untuk menjalani duet kepemimpinan di NTB lima tahun ke depan,” tegasnya.
Masyarakat juga menilai beliau berdua punya integritas. Itulah modal utama seorang pemimpin. Untuk bisa menjadi pemimpin yang amanah dan menjalankan amanah, yang diperkuat pemikiran, wawasan, pengalaman yang luas bisa diterjemahkan oleh masyarakat sangat tepat beliau berdua memimpin NTB.
Hal menarik, tambah Miq Karda, dirinya sangat mengetahui pasangan Zul-Uhel memiliki komitmen yang bersifat menggerakkan masyarakat NTB untuk maju. Karena provinsi ini luar biasa potensinya.
Untuk menggerakkan potensi ini, menurutnya, memerlukan kepemimpinan daerah yang handal kuat dalam fisik dan berpikir produktif, dan untuk mampu menggerakkan masyarakat dibutuhkan figur pemimpin formal yang paling bertanggung jawab di tingkat provinsi.
Oleh karena itu, Miq Karda menghimbau para pendukung dan simpatisan Zul-Uhel jangan menanggapi isu-isu negatif yang bertujuan menggembos suara.
“Dengar saja isu-isu negatif itu, anggap saja masuk telinga kiri keluar telinga kanan,” pungkasnya mengimbau.
Kemudian ia melanjutkan, mengharap para pendukung dan simpatisan, terutama tim relawan untuk terus melakukan sosialisasi dengan memberi pemahaman kepada warga masyarakat mengenai visi-misi dan program unggulan Zul-Uhel yang pro rakyat dan keberlanjutan pembangunan menuju NTB Gemilang Jilid II.
Program untuk pemberdayaan potensi NTB dan masyarakatnya dipandang oleh Miq Karda jauh lebih penting dan utama daripada menanggapi isu-isu negatif itu. Program dimaksud antara lain dalam sektor pertanian, perkebunan, peternakan, khususnya bidang perikanan, baik di pantai utara maupun di pantai selatan.
“Saya meyakini pemberdayaan program-program tersebut mendapat tempat di hati di kalangan pemilih NTB dan Insya Allah jagoan kita berhasil menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB,” tandas Miq Karda yang setiap saat berada di Posko Pemenangan di depan SMPN 2 Praya dan siap menerima dengan hangat tamu yang datang.
Dalam kesempatan bincang hari ini, ia berpesan kepada seluruh tim untuk menjaga silaturrahmi, seperti halnya silaturrahmi Zul-Uhel dengan hati.
“Kepada para pasangan calon mari kita berkompetisi merebut hati pemilih secara sehat sesuai tuntutan agama dan peraturan undang-undang yang melarang keras mengujar kebencian apalagi fitnah,” tutupnya mengakhiri perbincangan.***