Senyum bahagia Dalang Senior Wayang Sasak Lalu Nasib AR di atas kursi roda listrik sumbangan H Rachmat Hidayat

H Rachmat Hidayat tengah memerhatikan H Lalu Nasib saat mencoba operasikan kursi roda listrik yang disumbangkannya
BACA JUGA:   Budiman Sudjatmiko jabarkan inovasi pendidikan Prabowo-Gibran, menuju Indonesia Emas 2045

Ahad malam misalnya, jadwal pentasnya pun sudah tersusun. Lalu Nasib akan mendalang di Desa Kumbung, Narmada, memenuhi undangan pementasan wayang dari masyarakat desa setempat.

Demikian besarnya dedikasinya Lalu Nasib untuk menjaga marwah budaya seni pertunjukan Wayang Sasak, menyebabkan Rachmat tak pernah ragu menyematkan gelar ‘Pahlawan Budaya Tanpa Tanda Jasa’ kepada sahabatnya itu.

Bagi Rachmat, melalui pengorbanan dan dedikasi Lalu Nasib, masyarakat Sasak bisa terus menghargai akar sejarah yang memancarkan kebanggaan dan identitasnya.

BACA JUGA:   PJ Gubernur NTB buka Konferwil Pengwil NTB Ikatan Notaris Indonesia, Lalu Gita Ariadi beri apresiasi

Di tengah gempuran teknologi seni pertunjukan yang sudah sedemikian maju dan pesat, Lalu Nasib dinilainya tidak hanya merupakan figur yang menghidupkan kembali kenangan masa lalu. Tetapi juga membuka jendela masa depan.

Dari tangan Lalu Nasib, kata Rachmat, warisan budaya bukan hanya menjadi kenangan, tetapi menjelma menjadi peta menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita sendiri sebagai masyarakat Suku Sasak.

”Kak Nasib mengajarkan kita bahwa kepedulian terhadap budaya adalah kunci untuk memahami dan menghormati perjalanan sejarah kita sebagai masyarakat Suku Sasak,” ucap Rachmat.

BACA JUGA:   Prabowo kampanye akbar bersama Partai Demokrat di Malang ditemani SBY, Khofifah, dan jajaran elite partai
Bagikan

Artikel Terkait