Saat ini Lombok Barat memiliki jumlah paslon yang cukup banyak yakni empat cabup-cawabup. Para kontestan ini pun ada yang berasal dari kelompok senior dan muda.
“Kenali masing-masing calon secara benar, beri penilaian obyektof, mana calon yang memenuhi syarat hingga Lombok Barat mampu berlari kencang,” ucapnya.
Karena keberhasilan sebuah daerah 60 persennya tergantung kualitas pemimpin. Jika dia kurang berilmu maka dia salah mengarahkan kebijakan untuk program prioritas. Apalagi jika pemimpin itu dipilih karena telah memberikan uang sogokan atau sembako seperti minyak dan telur yang saat ini banyak ditemukan di masyarakat.
Istri mantan Bupati Lombok Barat dua periode DR H Zaini Arony ini menambahkan, masyarakat harus sadar jika suara mereka sudah digadaikan dengan nominal tak seberapa. Karena sudah bisa dipastikan nasib mereka akan diabaikan paslon yang sudah membeli. Nasib Lobar lima tahun ke depan pun sudah dipastikan akan semakin terpuruk.
“Saat ini kita sudah tertinggal dengan kabupaten/kota lain makanya Lobar harus berlari agar bisa sejajar dengan daerah lain,” ujarnya.
Kedatangan Bunda Nanik tentu saja tak sekedar memberi edukasi tentang cara mencoblos tapi juga untuk mengobarkan semangat Tim Srikandi Rintun yang ada di dusun ini. Bunda Nanik berharap agar para Srikandi ini mampu mengobarkan semangat masyarakat untuk datang ke TPS dan memenangkan Rintun.

“Jangan sampai ada yang Golput ya, ajak keluarga dan tetangga untuk menjadi bagian dari kemenangan Rintun, ajak mereka ke TPS untuk memberikan dukungan kepada Farin-Khairatun menjadi Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat,” tegas Bunda Nanik yang langsung dijawab siap oleh warga.
Bunda Nanik meminta Tim Srikadi mampu meyakinkan masyarakat jangan sampai salah pilih, apalagi ada money politik, ada sogok sembako, dijamin tidak akan realitis lagi pilihan coblosnya, tidak mampu mempertimbangkan secara obyetif mana calon yang bisa memajukan Lombok Barat.***