Selain itu, mantan Gubernur NTB itu menjelaskan, pasangan Ganjar-Mahfud juga memiliki program satu keluarga satu sarjana, dan satu desa satu Puskesmas. Program ini terinspirasi saat Ganjar dan Mahfud berkeliling dari Sabang sampai Merauke.
“Kemudian juga ada program satu keluarga satu sarjana. Kita tau dari riset salah satu cara mengentaskan kemiskinan dalam satu keluarga adalah apabila ada anggota keluarganya tamat sampai perguruan tinggi,” bebernya.
Kemudian, pasangan Ganjar-Mahfud juga akan memperhatikan kesejahteraan guru agama. Menurut dia, masih ada guru agama yang memiliki gaji tak layak.

“Guru ngaji dan guru agama lain ini gajinya hanya Rp75 ribu, maka kami mulai menghitung kesejahteraan. Itu akan diberikan insentif oleh pemerintah itu sebesar Rp1 juta perorang,” tegasnya.
Di sisi lain, pasangan Ganjar-Mahfud juga akan memberikan perlakuan yang sama untuk penyandang disabilitas. Tentunya hal tersebut didukung lewat ketersediaan pelayanan publik untuk penyandang disabilitas.
“Itu semua sudah dibuktikan oleh Mas Ganjar saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah yang setiap kebijakan yang diambil selalu melibatkan kelompok disabilitas,” pungkasnya.