“Perlahan tapi pasti, kami mulai memberi edukasi kepada masyarakat. Dan sekarang masyarakat mulai paham dengan adanya pemilu presiden dan memilih calon presiden mereka. Karena sebagian tim pemenangan lebih konsentrasi di kota, sementara masyarakat di pelosok nyaris tidak tersentuh. Kami mencoba menembus desa dan dusun di pelosok. Entah dengan jalan kaki atau menggunakan sepeda motor jika infrastrukturnya masih memadai,” kata Rais.
Rais dan relawan Ganjar-Mahfud lain, kini lebih paham mengapa masyarakat desa asal coblos selama ini. Masyarakat di desa juga kurang informasi tentang momen-momen bersejarah di negeri in. Menurut Rais, masyarakat di desa harus lebih sering disapa. Diberikan pendidikan politik akan lebih paham tentang arti demokrasi di negeri ini. ***