KUPAS NTB – Relawan Ganjar-Mahfud di Kabupaten Lombok Utara (KLU) lakukan program ‘geruduk desa’. ‘Geruduk desa’ dimaksudkan untuk mensosialisasikan pemenangan pasangan calon presiden/wakil presiden nomer urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
‘Geruduk Desa’ mirip dengan ‘blusukan’ yang digunakan Joko Widodo ketika awal-awal mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta maupun calon presiden silam. Geruduk Desa diadopsi dari istilah lokal untuk mengakrabkan relawan Ganjar-Mahfud bergerak secara tradisional ke masyarakat bawah. Muaranya, bagaimana masyarakat NTB memilih dan menentukan pilihan calon presiden/wakil presiden menurut masyarakat adalah terbaik dari yang baik.
“Kami adalah relawan Ganjar-Mahfud yang tergabung dalam Rumah Bersama Pelayan Rakyat (RBPR) Lombok Utara. Geruduk Desa agak berbeda dengan blusukan yang dilakukan Jokowi dulu. Kali ini kami jalan dari desa ke desa, dusun ke dusun menyusuri desa di pinggiran yang tidak tersentuh teknologi dan kurang informasi tentang calon presiden kita. Nah kami masuk ke tingkat itu,” kata Koordinator RBPR Lombok Utara, H. Raisman Purnawandi, saat ditemui di Mataram, Sabtu 30 Desember 2023.
Istilah Geruduk Desa, menurut Rais, dibuat spontan setelah mendengar dari warga desa yang menyebut istilah ‘geruduk’. Istilah itu kemudian diadopsi puluhan relawan Ganjar-Mahfud di KLU untuk memperkenalkan capres/cawapres Ganjar-Mahfud.
“Semangat dari adik-adik kami di KLU luar biasa, walau tanpa bayaran, mereka dengan senang hati jalan menyusuri desa dan dusun. Bertemu masyarakat desa sambil membawa alat praga kampanye (APK). Entah itu kaos, kalender, korek api dan jenis APK lainnya. Dan sambutan masyarakat luar biasa,” imbuh Rais menjelaskan.
Selama ini, menurut Rais, masyarakat di desa belum banyak tahu siapa calon presiden yang akan dipilihnya. Sebagian masyarakat bahkan ada yang tidak tahu pemilihan presiden kapan dan siapa calonnya. Program geruduk desa dijadikan momen bagi relawan Ganjar-Mahfud KLU untuk memperkenalkan calon presiden kebanggan mereka.