KUPAS NTB – Serangan Militer Israel (IDF) ke Rumah Sakit Indonesia mengundang kecaman dari sejumlah pemimpin negara di dunia. Selain pemimpin negara, Badan Kesehatan Dunia (WHO) turut mengecam tindakan brutal tentara Israel di pusat layanan kesehatan itu.
Petugas darurat senior Organisasi Kesehatan Internasional itu mengaku masih berkomunikasi dengan pihak RS Indonesia menyusul laporan pemboman dan tembakan. “Kami mencoba menghubungkan jalur komunikasi ke rumah sakit untuk mengetahui status pasien,” katanya dalam konferensi pers di PBB dari Gaza seperti dikutip CNBC International.
Direktorat Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus tidak menduga dan mengaku terkejut dengan informasi yang diterimanya. Menurutnya serangan ke rumah sakit itu seharusnya tidak terjadi.
“Petugas kesehatan dan warga sipil tidak boleh mengalami kengerian seperti itu. Terutama saat berada dalam rumah sakit,” tambahnya di akun media sosial X.
Sementara pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengutuk keras tindakan brutal tentara Israel ke RS Indonesia di Gaza. Apalagi serangan itu menewaskan warga sipil. “Tindakan itu pelanggaran nyata terhadap humaniter internasional,” kata Retno dalam keterangan persnya.
Menurut Retno, semua negara harus bergerak, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel, harus menggunakan segala pengaruhnya untuk menghentikan kekejaman negara zionis itu. Retno sendiri mengaku sudah menghubungi Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza. Namun, UNRWA mengakku belum bisa kontak dengan pihak RS Indonesia di Gaza.