KUPAS NTB – Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 akan digelar di Kudus, Jawa Tengah. Ajang lomba bela diri tingkat nasional yang dilaksanakan pada 11-16 Oktober 2025.
Ajang ini merupakan terobosan baru yang diselenggarakan oleh KONI Pusat sebagai multi-event tambahan di luar PON reguler. Tujuannya adalah untuk memberikan lebih banyak kompetisi berkualitas bagi atlet bela diri, mengingat cabor bela diri menyumbang persentase medali yang signifikan bagi Indonesia di multi-event internasional seperti SEA Games.
Cabang Olahraga (Cabor): PON Bela Diri 2025 mempertandingkan 10 cabang olahraga bela diri, antara lain Karate, Tarung Derajat, Ju-Jitsu, Pencak Silat, Taekwondo, Gulat, Judo, Sambo, Wushu dan Shorinji Kempo.
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sendiri memastikan akan menurunkan puluhan atlet terbaik pada ajang PON Bela Diri 2025.
Kontingen NTB akan mengirimkan atlet dari tujuh cabor, yaitu pencak silat, karate, kempo, taekwondo, judo, gulat, dan tarung derajat.
Tim NTB menargetkan medali emas dari cabang tarung derajat dan pencak silat, yang keduanya merupakan cabor unggulan.
Tarung derajat dan pencak silat diproyeksikan bisa meraih medali emas berdasarkan hasil PON sebelumnya.
Jumlah atlet NTB yang diberangkatkan terdiri dari 15 atlet tarung derajat, 9 atlet pencak silat, 4 atlet taekwondo, 19 atlet kempo, 12 atlet karate, 3 atlet judo, dan 4 atlet gulat.
Salah satu atlet ini merupakan pelajar SMAN 9 Mataram Kelas XII Saintek 3 bernama Razin Fatan.
Razin Fatan akan mewakili NTB pada pekan olahraga pelajar nasional di Kudus Jawa Tengah tgl 12-16 Oktober 2025 untuk mata cabang Judo.
Sabtu (11/10) Kepala Sekolah SMAN 9 Mataram, Nengah Istiqomah M.Pd., meminta doa dan dukungan seluruh murid dan guru untuk Razin Fatan agar bisa menjadi juara demi mengharumkan nama sekolah dan NTB.
Istiqomah menambahkan, pihak sekolah sangat mendukung pelajar yang memiliki prestasi diluar sekolah. Itu sebabnya pihak sekolah tidak mempersulit ijin ketika pelajar harus mengikuti pertandingan.

“Walau demikian, kami tidak mengabaikan perkembangan pendidikan pelajar tersebut di sekolah. Jadi selama dispensasi, pelajar bisa tetap belajar dan berkomunikasi melalui grup belajar WA atau mendapat bimbingan belajar khusus melalui zoom denga guru mata pelajaran. Termasuk memberikan tugas pelajaran siswa tersebut melalui grup,” jelas Istiqomah sambil menyebut Razin Fatan merupakan salah satu siswa yang giat dalam belajar, penuh semangat dan memiliki komitmen belajar aktif.