Ketiga, tim harus memastikan suara yang dipilih di TPS dicoblos dengan benar sehingga sah. Artinya sosialisasi tentang tata cara mencoblos ini menjadi tanggung jawab tim.
Dan terakhir, tim harus berada di TPS saat pencoblosan, dan mencatat angka di TPS supaya tidak berubah. Hal ini dilakukan untuk mewaspadai manipulasi data.
Jika semua itu dilakukan oleh tim, maka Farin yakin, target 65% untuk suara Prabowo di Lombok Barat dan KLU bisa tercapai. Dan Sekertaris TKD Prabowo-Gibran Provinsi NTB ini sangat yakin dengan kekuataran timnya.
“Saya yakin dan percaya target ini bisa tercapai, karena apa, karena saya sendiri sudah membuktikan kekuatan tim ini saat berjuang bersama Pilkada lobar 2018 dan telah mengantarkan saya duduk di DPRD NTB sekarang ini,” ucap Farin yang langsung disambut teriakan “Hidup Bupati Lombok Barat” oleh 500 lebih tim yang hadir sambil mengepal tangan ke atas.
Mahlum saja Farin digandang-gandang akan berlaga di Pilkada Lombok Barat November 2024 mendatang. Kekalahan pada Pilkada Bupati 2019 membuat tim semakin semangat untuk memperjuangkan Farin sekali lagi. Saat Pilbup 2018 itu, Farin memperoleh suara lebih 120 ribuan. Beda sedikit dari pemenang Fauzan Khalid yang terpilih sebagai Bupati saat itu.
Namun Farin buru-buru mengerim keinginan massa pendukungnya. Dia merasa belum saatnya bicara Pilkada saat ini karena tengah fokus memenangkan Pileg dan Pilpres.
“Kita pending dulu bicara pilkada ya, kita fokus menangkan Prabowo-Gibran dulu,” jawab Farin menenangkan massanya.