KUPAS NTB – Politisi gaek, Rahmat Hidayat, mengklaim pasangan calon presiden/wakil presiden, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, bakal menang di NTB. Anggota DPR RI dari PDI-Perjuangan ini, bahkan optimis Ganjar-Mahfud bisa meraup suara 48 persen di NTB dalam pilpres 2024, 14 Februari mendatang.
Hanya saja, RH (nama beken Rahmat Hidayat, red) memberi catatan jika ingin meraih 48 suara pemilih di NTB. “Menang sudah Ganjar-Mahfud. Asal PDI Perjuangan dan TGB bergerak maksimal menggalang suara elektoral di NTB,” tegas Rahmat Hidayat memberi catatan, Sabtu 6 Januari 2024 di kediamannya.
Jika maksimal bergerak, menurut Rahmat, pasangan Ganjar-Mahfud di NTB mampu meraih suara maksimal hingga 48 persen. Sejauh ini, pergerakan kader dan simpatisan PDI-P cukup masif bergerak di tingkat masyarakat bawah. Rahmat Hidayat misalnya, secara masif bergerak dengan menyambangi warga dari lintas agama dan lintas profesi. RH juga mendatangi komunitas-komunitas lintas generasi, yang menurut RH dapat berkontribusi besar dalam mengumpulkan suara elektoral di Lombok dan Sumbawa.
Selain pergerakan PDI-P dan kekuatan yang dibangun M. Zainul Majdi alias TGB melalui partai Perindo-nya, dibantu para relawan Ganjar-Mahfud. Relawan Ganjar-Mahfud bergerak secara aktif hingga ke pelosok desa. Sayangnya, pergerakan sejumlah relawan yang masif melakukan canvassing dan sosialisasi pemenangan Ganjar-Mahfud tidak didorongg dengan financial yang cukup.
Relawan lebih banyak bergerak sesuai kemampuannya. Dengan sumber daya dan kemampuan financial sendiri. Hanya beberapa organ relawan saja yang diberi fasilitas khusus untuk gerakannya. Meski terlihat solid, namun dikhawatirkan berjalan pincang. Pasalnya, kemampuan organ relawan satu dengan lainnya berbeda-beda.
“Tinggal bagaimana mereka mengelola kemampuan dan kemandiriannya untuk bisa bergerak lebih masif dan menjangkau wilayah yang lebih luas. Ingat pemilih itu tidak saja ada di kota, tetapi di desa-desa juga pemilih lebih banyak lagi. Di media masa mungkin, terlihat gerakannya masif tetapi jangan lupakan masyarakat desa. Pemilih di desa bahkan lebih banyak dan militan,” terang koordinator organ dari Rumah Bersama Pelayan Rakyat (RBPR) Mataram, Andri Fabian.