Turut hadir dalam acara Silaturahmi dan Doa Bersama, Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua DPD Aceh Zulfadli, Para Ulama Abu Walet Abon Abi Tengku dari 23 Kabupaten Kota Aceh, Ketua Umum DPA-PA H. Muzakir Manaf, serta Rektor Universitas Syiah Kuala Profesor Doktor Marwan dan Rektor Universitas UIN Profesor Doktor Mujiburrahman.
Prabowo Subianto menceritakan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Aceh sekaligus Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Muzakir Manaf atau Mualem, yang dulunya merupakan pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
“Saya pun tidak mengerti kok bisa terjadi begitu pertemuan saya pertama dengan Muzakir Manaf sungguh lucu karena dua tokoh yang pernah berseberangan, waktu ketemu tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut kita,” kata Prabowo.
“Beliau tidak keluar kata-kata, saya tidak keluar kata-kata. Apa yang terjadi, kita saling merangkul. Itu yang terjadi, saudara-saudara sekalian. Jadi ini yang membuat saya selalu ya emosional kalau saya datang ke Aceh ini,” sambung Prabowo.
Prabowo Subianto mengatakan hubungannya dengan Mualem merupakan fenomena langka dalam sejarah dunia. Prabowo mengungkit dirinya mantan Kopassus saat GAM terus bergerak memperjuangkan ideologinya.
“Ini saya kira suatu kejadian yang langka di sejarah dunia. Saya mantan panglima di TNI, Panglima Kostrad, menjadi Kopassus, Pak Muzakir mantan panglima pasukan Aceh. Kok kita bisa bersatu, ini yang di luar pemikiran banyak orang di.. Kalau dibuka sejarah dunia ini susah, Pak SBY, mungkin langka,” kata Prabowo Subianto.***
Sumber: Instagram @prabowo dan Kemenhan.co.id