Iklan Gub dan Wagub NTB baru

PJ Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi berbagi cerita usai laksanakan Umroh

Lalu Gita Ariadi bersama istri Bunda Lale.

LAGI UMROH SEMOGA UMROH LAGI

Datang bersujud di Baitullah dan tempat-tempat diijabahnya segala pinta dan doa (Masjidil Haram : Multazam, Belakang Makam Nabi Ibrahim AS, Hijr Ismail AS. Padang Arofah. Masjid Nabawi : Raodah) adalah keinginan setiap insan muslimin dan muslimat. Tak hanya sekali, tapi ingin berulang dan berulang lagi. Berhaji maupun umroh. 

Ketika rekan-rekan wartawan yang biasa ngepos di Pemprov NTB tahu saya akan pergi umroh, ada yang nyeletuk. Miq, nanti apa boleh kita konfirmasi ? atau dikirimi tulisannya dari Mekkah ? Ada juga yang titip judul tulisan. Miq kalo nulis, bikin judulnya : LAGI UMROH yaa..? 

Lo kenapa harus judul itu ?  Entahlah kenapa, tiba-tiba mereka kompak tertawa. Nampak mereka suka saya pergi umroh. Keisengan teman-teman wartawan kala itu tentu saya anggap lumrah dan sebatas candaan biasa. 

Candaan yang rasanya sulit saya penuhi. Karena, pertama, saya sudah niat. Pergi umroh untuk sepenuhnya ibadah. Bayar nazar. Tidak sibuk dengan urusan selain ibadah. Apalagi urusan tulis menulis. Berumroh, sejenak ingin putus dengan rutinitas tugas. Tugas kedinasan untuk sementara waktu diserahkan ke pelaksana harian Penjabat Gubernur. 

Kedua, selama ibadah umroh, tentu sulit bertemu nara sumber untuk cari materi tulisan. Kalau sekedar tulisan cerita perjalanan, rasanya tidak perlu ditulis.  Sudah banyak cerita dan tulisan pengalaman rohani yang sifatnya pribadi ditulis oleh banyak orang yang pernah melaksanakan ibadah umroh. 

Hari-hari awal umroh,  alhamdulillah semuanya berjalan normal. Biasa-biasa saja. Sedikit di luar dugaan, di Mekkah bertemu 5 teman Smansa Mataram 84. Lalu kami sarapan bersama di The Clock Tower Shoping Centre / Zam-Zam Tower. Persis di depan pelataran Masjidil Haram.

Yang tahu saya pergi umroh, terbatas. Lebih banyak yang tidak tahu. Karenanya, ketika saya di Mekkah, lewat pesan WA banyak yang mau menghadap. Untuk konsultasi, laporan, mohon petunjuk, akan menyampaikan undangan ultah organisasi, undangan putra-putri menikah, mengajak kopi darat, diskusi tentang harga beras yang mulai turun, tibanya musim panen hingga adanya gejala gabah petani keluar Pulau Lombok. 

Satu persatu pesan WhattsApp (WA) teman, sahabat, kerabat, kolega, mitra itu sedapat mungkin bila diluar jadwal ibadah, saya berupaya jawab dengan baik agar tidak kecewa. Saya mohon maaf tidak bisa hadir. Belum bisa terima kunjungan dan sejenisnya karena saya LAGI UMROH. 

Bagikan

Artikel Terkait