Sebanyak 650 rumah tangga terdampak, dimana 150 rumah tangga merupakan ibu hamil dengan kekurangan energi kronik (KEK) dan sisanya merupakan rumah tangga dengan bayi balita stunting (Baduta).
Sebagai penegasan tindakan, ia juga berupaya mengoptimalkan berbagai program yang sedang berjalan melalui monitoring dan evaluasi.
Menurutnya, program sering kali dijalankan tanpa pemantauan atau evaluasi, sehingga keberhasilannya tidak dapat diukur secara memadai atau tidak dapat dinilai keberlanjutannya.
Berbagai inisiatif diharapkan mampu menurunkan angka stunting di Lombok Timur minimal 8-10%.
Banyak kepala daerah, seperti Bupati Provinsi Lombok Timur, Wakil Bupati Provinsi Lombok Tengah, dan Wakil Bupati Provinsi Dompu, yang memainkan peran pendukung selain peran akting mereka.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam format hybrid ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kinerja Program Pembangunan Keluarga,
Kependudukan dan Keluarga Berencana (BANGGA KENCANA) dan mempercepat penurunan stunting di Nusa Tenggara Barat.
Pj Bupati Lombok Timur juga berharap semua orang bekerja sama dalam mengatasi permasalahan stunting di daerahnya.***