Untuk diketahui, saat ini persediaan bawang merah di Lombok Timur memang belum mencukupi target.
Dari kebutuhan 709 ton, Lombok Timur hanya mampu memproduksi sekitar 637 ton untuk bulan Januari 2024.
Namun pemkab Lombok Timur yakin untuk bulan selanjutnya produksi bawang merah akan terus meningkat dan melampaui target.
Karena keterbatasan produksi, saat ini harga bawang merah pun menhalami lonjakan dan memasuki status harga waspada dan disparitas harga antar daerah tinggi.
Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir yang memimpin Rakor Pengendalian Inflasi Daerah mengungkapkan cara untuk mencegah inflasi.
Bahkan Bappenas pun diminta untuk secara secara teliti menghitung kebutuhan dan produksi.
