KUPAS NTB – Pj Bupati Lombok Timur, M Juaini Taufik menyampaikan komitmen Pemerintah Daerah Lotim untuk mendukung upaya pencegahan penyebaran penyakit PMK.
Mengingat keterbatasan anggaran, opsi yang diusulkan adalah menggunakan dana kontinjensi (BTT).
Komitmen tersebut disampaikan saat penerimaan Direktur Pengolahan dan Perdagangan Hasil Peternakan (PPHP) Makmun di Rupatama 1, Jumat (10/1).
Pj Bupati Lombok Timur apresiasi bagi pihak yang mendukung Pilkada 2024
Komitmen ini tidak dapat dipisahkan dari pentingnya posisi reproduksi sebagai salah satu komponen yang berkontribusi pada GDPR dengan pertanian.
Selain itu, populasi ternak di Lombok Timur khususnya sapi cukup banyak yakni mencapai 150.000 ekor.
Pentingnya kecepatan dan ketepatan dalam penanganan PMK.
Pj Bupati Lombok Timur launching dan sosialisasikan SIPDAH
Direktur PPHP menyambut baik komitmen pemerintah daerah dalam konteks keterbatasan anggaran yang dialokasikan kementerian.
Di beberapa daerah, jelasnya, dana negara menjadi salah satu solusi yang dipilih untuk mengatasi permasalahan ini.
Ia menjelaskan bahwa Penyakit Mulut dan Kuku menyebar dengan sangat cepat, jadi Tindakan segera juga harus diambil.
Terbebas dari penyakit mulut dan kuku tidak bisa dicapai dalam waktu singkat, apalagi mengingat tingginya volume perdagangan ternak.
Namun ia yakin dengan kinerja yang ditunjukkan dalam penanganan Penyakit Mulut dan Mulut pada tahun 2022, NTB akan mampu memberantasnya lebih cepat.
Ia meminta para dokter hewan dan paramedis yang hadir pada kesempatan ini untuk menunjukkan kepada para peternak agar melakukan vaksinasi terhadap ternaknya dalam waktu enam bulan.
Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Lombok Timur, seperti dilansir Kepala Dinas Masyhur, telah melakukan sejumlah upaya preventif seperti pemantauan hewan di setiap desa, penyuluhan penyakit mulut dan mulut, pengobatan orang sakit.
Selain itu, pencegahan dapat dilakukan dengan penyemprotan kandang dan memberikan vitamin.***