Iklan Gub-Wagub NTB baru

Pemprov NTB optimalkan pengadaan gabah dan beras nasional dengan target lebih dari 180 ton

Pemprov NTB
Pemprov NTB yakim bisa serap 180 ton lebih gabah dan beras nasional

KUPAS NTB – Pemprov NTB berkomitmen untuk meningkatkan pengadaan beras dan gabah nasional.

Pemprov NTB juga menetapkan sasaran mampu menyerap 180.600 ton hingga bulan April tahun ini.

“Pertemuan dengan mitra dan pemangku kebijakan ini menjadi langkah awal untuk mencapai swasembada beras sehingga negara tidak perlu mengimpor beras dan dapat memanfaatkan potensi lokal”, ujarnya.

Kunjungi Labuan Haji Sumbawa, Wagub NTB serahkan bantuan pembangunan masjid hingga tinjau pusat edukasi Hiu Paus Teluk Saleh

Sekretaris Daerah, Laly Gita Ariadi mengungkapkan hal itu untuk mewakili Gubernur dalam acara Optimalisasi Pengadaan Gabah Beras Dalam Negeri (DN) bersama Mitra Pengadaan Pangan (MPP) di gudang Perum BULOG Kanwil Nusa Tenggara Barat, Rabu (11/3).

Pemprov NTB disebutkan mengawasi aktivitas ini dengan menyiapkan anggaran se-Indonesia sebesar Rp 16,6 triliun untuk membeli gabah beras dari petani.

Diharapkan, dengan harga jual yang tinggi, petani akan sejahtera dan mempengaruhi peningkatan produksi.

Dengan penuh haru dan harapan honorer, Wagub NTB jawab keresahan lewat audiensi

Sri Muniati, Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB menyatakan bahwa realisasi belanja hingga Maret ini mencapai 9.272 ton setara beras atau 5,13 persen dari target.

“Tantangannya adalah adanya cuti panjang sehingga transaksi pembelian beras gabah berjalan dengan lancar dan aman,” jelasnya.

Ia pun berharap agar mitra kerja Dandim TNI dan Ditreskrimum Satgas Pangan Polda NTB terus berkolaborasi dalam aktivitas ini.

Di sisi lain, Mokhamad Suyamto, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog menyatakan bahwa saat ini mereka memiliki stok beras yang melimpah.

Totalnya terdiri dari 124.361 ton stok komersial dan 1.784.753 ton atau 1,78 juta ton stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang akan terus bertambah.

Mengingat adanya kegiatan serapan dari petani sebanyak 3 juta ton dengan harga Rp 6.500 per Kg untuk semua kualitas.

“Dengan adanya intervensi pemerintah, diharapkan tidak hanya swasembada beras, tetapi juga dapat memperkuat ketahanan pangan nasional,” jelasnya.***

Bagikan

Artikel Terkait