Juaini Taofik melanjutkan, nanti di rumah sakit Soedjono dan Rumah Sakit Patuh Karya ada unit Dukcapil dengan membawa alat perekam KTP, bersama dinas sosial dan SDM PKH, pasien yang datang tidak perlu ditanya ada BPJS tidak, ada KTP nya tidak selama dia berdomisili di Lombok Timur.
Dia mengatakan sudah punya gambaran, nanti tinggal kita anggarkan Rp500 Juta untuk beli dua alat perekam KTP yakni, Rp150 juta kali dua senilai Rp300 jutaan. Sisanya untuk administrasinya, untuk yang kerja dan sebagainya.
“Inshaa Allah tahun 2024 saya janji sama masyarakat Lombok Timur , khususnya untuk masyarakat miskin yang tidak punya KTP, tidak punya BPJS, tidak perlu ada lagi persoalan kependudukan karena petugasnya sudah kita tempatkan di rumahkan sakit,” urai Juaini Taufik disambut tepuk tangan dari hadirin yang hadir. ***