Iklan lotim

Pemkab Lombok Timur mengupayakan jaga keseimbangan harga bagi petani dan konsumen

Pemkab Lombok Timur
Pemkab Lombok Timur

KUPAS NTB – Pemkab Lombok Timur sudah cukup lama memperhatikan permasalahan petani di daerahnya.

Menjaga keseimbangan harga menjadi salah satu tantangan di sektor pertanian yang ada di Lombok Timur.

Meskipun petani telah berhasil meningkatkan produksi pertanian, namun seringkali mereka merasa tidak puas dengan harga jual.

Hal ini juga diakui langsung oleh M Juaini Taofik sesaat sebelum melaksanakan panen raya bawang putih di lahan Kelompok Tani Gureja Paok di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun.

Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah telah menjelaskan atas namanya.

Mekanisme lainnya, pihaknya terus mengupayakan jaringan perdagangan yang tidak hanya menguntungkan petani tetapi juga melindungi harga beli masyarakat.

“Jaringan-jaringan perdagangan juga sedang dipikirkan. Pemerintah selalu berupaya berada di posisi keseimbangan. Petani panennya bagus, tetapi harga juga tidak boleh kurang bagus, bagaimana sama-sama bagus,” katanya.

Selain masalah harga, ia juga menyadari pentingnya regenerasi bagi petani dan percaya bahwa menjadi petani harus menjadi pilihan, bukan pilihan terakhir.

Untuk itu ia berharap banyak generasi muda petani yang memajukan pertanian di Lombok Timur, apalagi wilayah Sembalun merupakan salah satu sentra holtikultura.

“Harapan kami tidak hanya sembalun untuk Lombok Timur, Sembalun untuk NTB, Sembalun untuk Indonesia, bahkan Sembalun untuk dunia,” lanjutnya.

Menutup sambutan kegiatan yang berlangsung pada Kamis (29/8), Pj Bupati Lombok Timur mengingatkan untuk tidak berpuas diri, namun tetap bekerja keras dan bersinergi.

Sebelumnya, Dirjen Departemen Pertanian Sahri mengatakan budidaya bawang putih Lombok Timur merupakan yang terbesar tahun ini yakni 425 hektare.

Wilayahnya meliputi tiga kecamatan yaitu Sembalun, Suela dan Wanasaba. Sembalun merupakan kawasan terluas dengan luas lebih dari 380 hektar.

Sementara itu, pendapatannya terhitung memiliki bobot panen hingga mencapai 21 ton/ha.

Program bawang putih yang didukung oleh Proyek Dataran Tinggi telah mencapai tingkat keberhasilan lebih dari 93%, dan diharapkan program yang sama dapat didukung kembali di masa mendatang.

Program ini berfokus pada peningkatan kapasitas organisasi dan keterampilan petani dalam penyediaan bawang putih.***

Bagikan

Artikel Terkait