Dalam situasi seperti ini, dijelaskan Gita, harapan jangka pendeknya ada dua. Pertama, Gita berharap curah hujan di hulu sungai Sondosia normal atau berhenti sejenak.
Kedua, alat-alat berat yang siang malam stand by segera bekerja memasang gorong-gorong yang jebol di terjang banjir.
Jembatan Sondosia saat musim hujan seringkali debit airnya besar, karena muara enam sungai yang ada. Diantaranya Sungai Na’E, Sungai Woro, Sungai Tolonggeru, Sungai Mpuri, Sungai Ncangakai dan Sungai Rasa Nggaro.

Banjir yang membawa tumpukan sampah berupa bambu dan pohon-pohon tumbang tertahan tiang-tiang pancang, mengakibatkan air tidak lancar mengalir. Bahkan acapkali timbulkan banjir di Sondosia.
“Kini dengan terbangunnya Jembatan Sondosia dengan bentang 40 meter dan bangunannya kokoh, dan lebih tinggi, dipastikan air sungai lancar mengalir dan tak akan sisakan banjir,” urainya.