Iklan Gub dan Wagub NTB baru

Pasangan calon presiden/wakil presiden ‘berburu’ generasi Z dan Milenial, apa alasannya…

Calon presiden/wakil presiden
Pasangan calon presiden/wakil presiden memasuki masa kampanye (foto : KPU)

Pendekatan lain dilakukan dengan memberi motivasi dan jaringan dalam menyiapkan masa depan mereka. Cara pendekatan ini tergolong lebih cepat mempengaruhi emosinya. Jika dirasakan manfaatnya, akan melahirkan pemilih yang militan. Dan tidak gampang beralih ke peserta kontestasi lain.

Memasuki masa kampanye 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, semua paslon memang ‘memburu’ kaum muda dari dua generasi itu (Gen-Z dan Milenial). Tiga paslon presiden (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD) saling klaim dekat dengan Gen-Z dan Milenial.  Mereka punya cara dan pendekatan tersendiri untuk menjaring elektoral dari dua generasi itu.

Fakta menarik pemilu kali ini, data Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI menunjukkan penentu masa depan Indonesia bergantunng dari pilihan generasi milenial. Memiliki kontributor suara tertinggi sebanyak 33 persen.  

BACA JUGA:   Jelang debat cawapres besok, Budiman Sudjatmiko : Gibran siap antisipasi potensi ‘serangan’

Data Lemhanas menyebut pemilih dengan jumlah suara terbesar kedua dari kalangan generasi-X sebanyak 28 persen.  Sementara generasi Z, menyumbang kontribusi suara sebanyak 23 persen. Generasi Baby Boomer berkontribusi 14 persen suara. Serta generasi Pre-Boomer atau pemilik kelahiran sebelum 1945 hanya memiliki pemilih 2 persen saja. ***

Bagikan

Artikel Terkait