KUPAS NTB – Pasangan AQUR kembali memusatkan perhatian terhadap pemerintahan Kota Mataram sebelumnya.
Pasalnya, di NTB termasuk Kota Mataram masuk mejadi jajaran daerah dengan tingkat kejahatan tertingggi.
Adanya data ini tentunya membuat masyarakat merasa was-was dengan kehidupannya di Kota Mataram.
Pasangan AQUR pun meyoroti permasalahan atau konflik yang sepat terjadi pada masa pemerintahan sebelumnya.
Bagi mereka, penanganan masalah yang dilakukan oleh pemerintah belum dikatakan maksimal.
Hal ini dapat dilihat dari penanganan konflik beberapa waktu lalu yang melibatkan 2 daerah di Kota Mataram.
Lalu Aria merasa bahwa penanganan yang dilakukan pemerintah cukup lambat dan hanya menyelesaikan permukaan saja.
Sedangkan inti permasalahan yang menjadi akar masalahnya tidak diselesaikan sama sekali.
Penyelesaian masalah seperti ini ditakutkan tidak membuat permasalahannya berakhir dan bisa saja kembali terjadi konflik yang lebih besar.
Calon walikota Mataram nomor 01, Lalu Aria mengatakan bahwa seharusnya pemerintah mampu mencari akar masalah dan menyelesaikannya.
“Memang permasalahan di Kota Mataram ini tidak pernah tuntas sampai ke akar-akarrnya, karena penyelesaian di permukaan saja,” katanya.
Lalu Arya memberikan contoh pada konflik yang terjadi antara Monjok dan Karang Taliwang yag hanya didamaikan melalui mediasi tokohnya saja.
Padahal seharusnya pemrintah bisa menelusuri akar masalahnya sehingga perdamaian konflik bisa langgeng.
Karena masalah yang diselesaikan hanya di permukaan saja, maka konflik tersebut busa saja kembali terjadi jika ada pemantik kecil.
“Yang dilakukan di sana (mendamaikan Monjok dan Karang Taliwang) adalah memanggil tokoh-tokoh untuk dimediasi, bagaimana untuk berdamai tetapi tidak ditelusuri apa akar permasalahannya sehingga bisa perdamaian itu langgeng. Jadi ada pemantik sedikit saja akan kembali mencuat,” ucapnya.