“Jadi ini adalah kesempatan emas bagi NTB, untuk memperkenalkan kearifan lokal yang dipengaruhi nilai-nilai Islam ke panggung internasional,” tuturnya.
Keikutsertaan Indonesia diakui memberikan kontribusi yang baik bagi pameran di Jeddah ini. Hal tersebut diakui salah seorang Kurator Rizwan Ahmad. Mereka berterima kasih karena informasi haji yang ditampilkan berasal dari zaman Hindia Belanda pada tahun 1928.
“Kami mendapat video tentang perjalan haji yang pertama adalah tentang haji yang dilakukan masyarakat Indonesia pada tahun 1928 yang kami dapatkan dari Museum Troper Belanda,” imbuhnya.
Posisi Indonesia penting dalam pameran Islamic Art Biennale. Partisipasi Museum NTB di Islamic Arts Biennale 2025 membuka peluang untuk menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak internasional, termasuk museum, seniman, dan institusi budaya lainnya.
Diharapkan dapat memperluas jejaring dan memperkuat upaya pelestarian budaya, sekaligus mendukung promosi pariwisata NTB sebagai destinasi budaya unggulan di Indonesia.
Pembukaan acara dilakukan pada 24 Januari 2025 pukul 18.00 waktu Jeddah yang dibuka Asisten Menteri Kebudayaan Arab Saudi H.E. Rakan Altaouq.