KUPAS NTB – Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) membangun diplomasi kebudayaan NTB di dunia internasional, melalui partisipasi dalam pameran Islamic Arts Biennale 2025 yang diselenggarakan Diriya Bie di Terminal Haji Barat Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah Arab Saudi.
Islamic Arts Biennale merupakan ajang seni dan budaya terbesar dengan menampilkan karya seni Islam ini diikuti 30 institusi dari berbagai negara dunia. Bertajuk “And All That is in Between” pameran tersebut, mengeksplorasi bagaimana iman dialami, diekspresikan, dan dirayakan melalui perasaan, pemikiran dan karya.
Indonesia yang diwakili oleh Museum NTB memamerkan koleksi istimewa yang merepresentasikan seni dan budaya Islam, seperti Keris, Cipo’ Cila (Jilbab khas perempuan Sumbawa), kitab Tajul Muluk, dan Pekinangan (peralatan makan sirih) yang mencerminkan akulturasi budaya lokal dengan nilai-nilai Islam.
“Partisipasi kami dalam Islamic Arts Biennale adalah wujud nyata dari misi untuk membawa NTB mendunia. Koleksi yang kami tampilkan bukan hanya mencerminkan keindahan seni, tetapi juga nilai-nilai kearifan lokal yang berakar pada Islam,” kata Ahmad Nuralam saat menghadiri pembukaan pameran Islamic Arts Biennale 2025 di Jeddah, Arab Saudi (25/01).
Dirinya mengatakan keikutsertaan pihaknya dalam Islamic Arts Biennale 2025 merupakan wujud nyata dari peran museum dalam diplomasi kebudayaan.
Pameran ini bukan hanya menunjukkan kekayaan budaya lokal, tetapi juga memperkuat posisi NTB sebagai salah satu provinsi yang berkontribusi dalam memperkenalkan warisan budaya Indonesia di tingkat global.