KUPAS NTB – Pro kontra untuk sebuah perhelatan besar tentu selalu ada. Termasuk pelaksanaan Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 25 Juli – 1 Agustus 2025 ini.
Alokasi anggaran puluhan miliar untuk membiaya FORNAS dianggap sebagai pemborosan yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) ditengah kondisi NTB yang masih perlu perhatian di beberapa sektor.
Namun pandangan ini dinilai Kepala DinasKepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfotik) Provinsi NTB H Yusron Hadi MSi sebagai pandangan sepihak tanpa melihat bagaimana perhatian Pemprov pada sektor-sektor prioritas.
Yusron Hadi menjelaskan, jika anggaran yang dikeluarkan untuk FORNAS dinilai besar, maka masyarakat juga harus melihat berapa angggaran yang dialokasikan untuk sektor-sektor prioritas.
Dimana dari jumlah APBD NTB Tahun 2025 sekitar 6.2 Triliyun lebih, 48,34 % anggarannya digunakan untuk membiayai pembangunan diluar operasional atau belanja pegawai.
Dari 48,34% tersebut terbagi secara proporsional untuk pembiayaan prioritas, seperti sektor pendidikan 34,54%, sektor kesehatan 24,14%, dan juga sektor infrastruktur 41,32 %.
“Jadi semua teralokasi sesuai kebutuhan, dan apa yang kita butuhkan sesuai grand desain pembangunan sudah tercaku,” ungkap Yusron Hadi.
Bicara FORNAS, Yusron Hadi jangan hanya dilihat dari sisi alokasi anggaran, tapi harus juga melihat multiplier effect dari kegiatan FORNAS yang notabenenya menghadirkan 20 ribu peserta dan pelatih.