Iklan lotim

Meski sudah lewat, Film Dirty Vote tetap dianggap merugikan salah satu paslon capres-cawapres

Film Dirty Vote masih jari perbincangan ramai

KUPAS NTB – Film Dirty Vote saat ini masih menjadi perhatian banyak orang termasuk pakar politik.

Film Dirty Vote cukup mengguncang media sosial sesaat sebelum hari pemilihan dan di masa tenang.

Tentunya banyak kometar yang didapatkan oleh paranpembuat film Dirty Vote baik pro maupun kontra.

Sebelumnya, Film Dirty Vote mampu menarik perhatian masyarakat setelah beberapa waktu tayang.

Film Dirty Vote disebut-sebut sebagai film dan seri lain dari film Sexy Killer yang pernah tayang periode sebelumnya.

Tentunya ini menarik perhatian banyak orang termasuk para pengamat untuk memberikan komentar.

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin menyampaitan pendapatnya mengenai kemungkinan terjadi.

Ujang Komarudin menilai film Dirty Vote ini merupakan bentuk propaganda politik mendegradasi paslon tertentu.

Hal tersebut juga terjadi karena film ini ditayangkan pada masa tenang kampanye politik.

“Kelihatannya Film Dirty Vote ini ya dipublish sengaja di masa tenang, kelihatan untuk mendegradasi, untuk menghajar kubu yang lain, kelihatannya seperti itu,” kata Ujang Komarudin.

Bagikan

Artikel Terkait