Menurut National International Economic Index, Indonesia kini menempati peringkat ke-3 dunia dalam potensi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah.
“Kami memulai gerakan ini dari masjid sebagai pusat spiritual, sekaligus pusat ekonomi umat. Kami ingin membangkitkan kembali fungsi masjid sebagai penggerak kesejahteraan,” tuturnya.
Forum ini akan berlangsung hingga 26 Oktober 2025 dan menampilkan pameran produk halal, talkshow, diskusi serta pelatihan ekonomi umat dengan melibatkan pelaku UMKM, akademisi, investor dan tokoh masyarakat dari dalam dan luar negeri.

“Kami ingin menjadikan Lombok dan NTB sebagai contoh nyata bagaimana masjid bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi umat,” tandasnya.
Penyelenggaraan IES Forum dan Expo 2025 di NTB menjadi momentum penting dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat ekonomi syariah global, sekaligus bukti nyata komitmen daerah dalam mengintegrasikan nilai-nilai spiritual, sosial dan ekonomi, untuk kesejahteraan bersama.
Dengan harapan agar dapat menjalar ke masjid-masjid di seluruh penjuru negeri. Seperti pesan dari para pembimbing dan tokoh masyarakat Istiqlal, pembangunan masjid bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal untuk menggerakkan sekitar 800 ribu masjid lain di Indonesia sebagai pusat kemajuan umat.








