Iklan lotim

Libur hari terakhir akhir tahun, jalur Ampenan-Senggigi padat merayap

Senggigi macet
Libur akhir tahun di Senggigi diwarnai kemacetan lalu lintas (foto : istimewa)

KUPAS NTB – Obyek wisata Senggigi, Lombok Barat-NTB, dipadati wisatawan lokal dan nusantara, di hari terakhir libur akhir tahun, Senin 1 Januari 2024. Usai perayaan malam tahun baru, obyek wisata Senggigi masih dipadati pengunjung.

Lalu lintas, jalur Ampenan-Senggigi padat merayap sejak pukul 14.00 hingga pukul 21.00 WITA. Jajaran kepolisian Polda NTB, di beberapa ruas jalan terpaksa melakukan rekayasa lalu lintas dan pengalihan jalur untuk menghindari kemacetan panjang. Kemacetan mengular mulai areal Simpang Lima Ampenan, jembatan Meninting, Pertigaan Montong, Batu Bolong sampai obyek wisata Senggigi.

Kepadatan arus lali lintas dari arah Ampenan -Senggigi dan sebaliknya, didominasi kendaraan pribadi roda empat dan sepeda motor. Kemacetan juga dipicu bus-bus pariwisata yang membawa wisatawan dari luar NTB. Arus kendaraan dari Senggigi ke Mataram, baru bisa terurai sekitar pukul 20.00 WITA.

BACA JUGA:   Desa Adat Sade, destinasi wisata budaya suku Sasak Lombok

“Sejak tadi siang, macet sekali. Mulai simpang lima sampai pertigaan montong padat sekali. Waktu perjalanan pulang dari Ampenan sampai Batulayar bisa memakan waktu lebih dari 1 jam. Biasanya paling 15 menit,” ujar salah seorang pengendara motor, Senin 1 Januari 2024 di tengah kemacetan pertigaan Montong, Lombok Barat.

Wisatawan lokal yang memadati sejumlah kawasan wisata pantai di Batulayar dan Senggigi berasal dari Lombok Tengah dan Lombok Timur. Mereka sebagian menggunakan bak terbuka dan mini bus. Sebagian wisatawan berasal dari luar daerah seperti Jakarta dan Jawa. Namun, wisatawan nusantara yang menginap di Senggigi sudah tiba sehari sebelum perayaan malam tahun baru.

“Macet sekali. Kami dari Lombok Timur, mau ke Senggigi sekalin ziarah di makam Batulayar. Dari Ampenan sudah macet. Kami sempat disuruh berputar lewat pertamina Ampenan karena kendaraan padet sekali,” ungkap sopir kendaraan bak terbuka yang bawa sejumlah penumpang, Kamarudin.

BACA JUGA:   A Through Walk Mambalan Village, 64 wisman Eropa kunjungi Desa Mambalan

Bagikan

Artikel Terkait