Terkait hal lain, saat jumpa pers usai debat, Farin mengaku cukup puas dengan hasil Debat Terbuka Kedua ini. Bagi Rintun, debat tersebut merupakan ajang yang baik untuk memperkenalkan program-program pasangan Rintun kepada masyarakat luas.
“Debat ini adalah kesempatan bagi kami untuk menyampaikan secara langsung kepada masyarakat apa yang akan kami lakukan jika terpilih,” nilainya.
Sekali lagi Farin menekankan pasangan Rintun telah memiliki langkah-langkah strategis dan terukur untuk membangun Lombok Barat.
“Kami memiliki program-program yang spesifik, baik di bidang pariwisata, pertanian ekonomi, maupun infrastruktur,” tambahnya.
Sementara itu, Hj Khairatun, calon wakil bupati, menambahkan jika debat kedua ini baru membahas sisa dari visi dan misi pasangan Rintun yang belum diungkap dalam debat pertama.
Khairatun juga menyoroti pentingnya pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan di Lombok Barat.
“Pariwisata itu bukan hanya sekadar sektor pariwisata, tetapi juga melibatkan sektor-sektor lain seperti kuliner, transportasi, dan oleh-oleh. Kami akan berupaya untuk mengembangkan sektor pariwisata secara lebih komprehensif,” tambahnya.
Demikian pula dengan potensi pertanian. Rintun akan membuat Lombok Barat menjadi lumbung padi baik bagi NTB maupun bagi daerah lain.
Lahan hijau yang sudah ada akan dipertahankan dan petani akan dibekali teknologi pertanian yang canggih, sehingga hasil panen lebih maksimal dan kualitasnya pun lebih bersaing.
Dari pernyataan kedua pasangan calon ini, dapat disimpulkan jika pasangan Rintun sangat fokus pada pengembangan sektor pariwisata dan juga pertanian. Rintun menyadari potensi besar yang dimiliki Lombok Barat di bidang pariwisata dan pertanian, sehingga bertekad untuk memaksimalkannya. ***
